Pages

Senin, 08 Oktober 2012


BAB 2
FUNGSI DAN MODEL PERAN WIRAUSAHA

  1. PROFIL WIRAUSAHA
Roopke (1995:5) mengelompokkan kewirausahaan berdasarkan perannya, sebagai berikut:
1.      Kewirausahaan rutin (wirt), yaitu wirausaha yang dalam melakukan kegiatan sehari-harinya cendrung menekankan pada pemecahan masalah dan perbaikan standar prestasi tradisional.
Fungsi wirausaha rutin adalah mengadakan perbaikan-perbaikan terhadap standar tradisional, bukan penyusun dan pengalokasian sumber-sumber.
2.      Kewirausahaan arbitrase, yaitu wirausaha yang selalu mencari peluang melalui kegiatan penenmuan dan pemanfaatan. Misalnya, bila tidak terjadi ekuilibrium dalam penawaran dan permintaan pasar maka ia akan membeli dengan murah dan menjual dengan mahal. Kegiatan wirausaha arbitrase tidak perlu melibatkan pembuatan barang dan tidak perlu menyerap dan pribadi wirausaha.
3.      wirausaha inovatif, yaitu wirausaha dinamis yang menghasilkan ide-ide dan kreasi-kreasi baru yang berbeda. Ia merupakan promotor, tidak saja dalam memperkenalkan teknik dan produk baru, tetapi juga dalam pasar dan sumber penggadaan, peningkatan teknik manajemen, dan metode distribusi baru.

Sedangkan Zimmerer (1996)  mengelompokkan profil kewirausahaan sebagai berikut:
1.      Part-time Entrepreneur, yaitu wirausaha yang melakukan usahanya hanya sebagai waktu saja sebagai hobi. Kegiatan bisnis biasanya hanya bersifat sampingan
2.      Home-based new ventures, yaitu usaha yang dirintis dari rumah atau tempat tinggalnya
3.      Family-Owned Business, yaitu usaha yang dilakukan atau dimiliki oleh beberapa anggota keluarga secara turun temurun
4.      Copreneurs, yaitu usaha yang dilakukan oleh dua orang wirausaha yang bekerja sama sebagai pemilik dan menjalankan usaha bersama-bersama.

  1. FUNGSI MAKRO DAN MIKRO WIRAUSAHA
Dilihat dari ruang lingkupnya wirausaha memiliki dua fungsi:
1.      Fungsi makro
Fungsi makro kewirausahaan adalah penggerak, pengendali, dan pendorong perkembangan ekonomi suatu bangsa.
Secara kualitatif, peranan wirausaha melalui usaha kecilnya tidak diragukan lagi, yaitu:
·         Usaha kecil dapat memperkokoh perekonomian nasional melalui berbagai keterkaitan usaha, seperti fungsi pemasok, fungsi produksi, fungsi penyalur, dan pemasar bagi hasil produk-produk industri besar. Usaha kecil berfungsi sebagai transformator antarsektor yang mempunyai kaitan ke depan maupun ke belakang (Drucker, 1979:54)
·         Usaha kecil dapat meningkatkan efisiensi ekonomi khususnya dalam menyerap sumber daya yang ada. Usaha kecil sangat fleksibel, karena dapat menyerap tenaga kerja lokal, sumber daya lokal, dan meningkatkan sumber daya manusia menjadi wirausaha-wirausaha yang tangguh.
·         Usaha kecil dipandang sebagai sarana pendistribusian pendapatan nasional, alat pemerataan berusaha dan pemerataan pendapatan, karena jumlahnya tersebar baik di perkotaan maupun di pedesaan.
2.      Fungsi mikro
Fungsi mikro kewirausahaan adalah sebagai penemu (innovator) dan sebagai perencana (planner)
Menurut Marzuki Usman dalam menja-lankan fungsi mikronya wirausaha memiliki 2 peran yaitu :
a)      Sebagi penemu (inovator), berperan 
*     menemukan produk baru
*     menemukan teknologi baru
*     menemukan ide baru
*     menemukan organisasi usaha baru




b)      Sebagai perencana (planer), berperan dalam merancang
·         perencanaan usaha
·         strategi perusahaan
·         ide-ide dalam perusahaan
·         organisasi perusahaan

Menurut Zimmerer (1996:51) fungsi wirausaha adalah menciptakan nilai barang dan jasa di pasar melalui proses pengombinasian sumber daya dengan cara-cara baru yang berbeda untuk dapat bersaing. Nilai tambah tersebut diciptakan melalui:
                               I.            pengembangan teknologi baru (developing new technology)
                            II.            penemuan pengetahuan baru (discoverin g new knowledge)
                         III.            perbaikan produk dan jasa yang ada (improving existing products or services)
                         IV.            penemuan cara-cara yang berbeda  uuntuk menyediakan barang dan jasa dengan jumlah lebih banyak dengan menggunakan sumber daya yang lebih sedikit (finding different  ways of  providing more goods and services with fewer resources).

Lain halnya dengan werner shombart(1902),yang membagi fungsi enterpreneur menjadi 3 yaitu:
                                i.            Captain of industry,yang mulai sebagai teknisi atau sebagai tukang dalam satu bidang keahlian,kemudian berhasil menemukan sesuatu yang baru,bukan dengan sengaja melainkan karena hasil temuan dan kehebatan daya cipta.
                              ii.            Usahawan(businessman),yaitu orang yang menganalisis berbagai kebutuhan masyarakat,merangsang kebutuhan baru untuk mendapat langganan baru.perhatiannya paling utama adalah penjualan.
                            iii.            Pemimpin keuangan(financial leader),yaitu orang yang sejak muda menekuni keuangan,mengumpulkan uang,dan menggabungkan sumber-sumber keuangan.

C. TANTANGAN KEWIRAUSAHAAN DALAM KONTEKS GLOBAL
 
Negara-negara yang memiliki keunggulan bersaing adalah negara-negara yang dapat memberdayakan sumber daya ekonominya dan memberdayakan sumber daya manusianya secara nyata. Sumber-sumber ekonomi dapat diberdayakan apabila sumber daya manusia memiliki keterampilan kreatif dan inovatif.
Tantangan persaingan global, tantangan pertumbuhan penduduk, tantangan pengangguran, tantangan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan, dan tantangan gaya hidup beserta kecendrungan-kecendrungannya merupakan tantangan yang saling terkait satu sama lain. Dalam persaingan global, semua sumber daya antar negara akan bergerak bebas tanpa batas.
Untuk menghadapi berbagai tantangan tersebut diperlukan sumber daya yang berkualitas yang dapat menciptakan berbagai keunggulan, baik keunggulan komparatif maupun keunggulan kompetitif, diantaranya melalui proses kreatif dan inofatif wirausaha.
Untuk dapat bersaiang di pasar global sangat diperlukan barang dan jasa yang berdaya saing tinggi yaitu barang dan jasa yang memiliki keunggulan-keunggulan tertentu. Untuk menghasilakan barang dan jasa yang berdaya saing tinggi diperlukan tingkat efisiensi yang tinggi.        




Tidak ada komentar:

Posting Komentar