solvabilitas perusahaan
Solvabilitas perusahaan menunjukan kemampuan perusahaan dalam memenuhi
semua kewajiban finansiilnya jika dilikuidasikan. Bila sebuah preusan
dilikuidasikan, apakah kekayaan yang dimiliki preusan tersebut cukup
untuk memenuhi seluruh utang-utangnya. Jadi, solvabilitas dimaksudkan
sebagai kemampuan statu perusahaan membayar semua utang-utangnya.
Berbagai literatur sepakat bahwa solvabilitas sebuah perusahaan dapat
dilihat pada neracanya. Namur terjadi siang pendapat dalam persoalan
neraca mana yang digunakan? Neraca likuidasi atau neraca operasional
sehari-hari. Sebenarnya bila berdasarkan neraca likuidasi pun ádalah
tidak salah, karena dalam menentukan solvabilitas mayoritas menggunakan
nilai penjualan atau nilai likuidasi dari aktiva. Dan juga tidak salah
bila menganut opini kontinuitas, komplementaritas dari preusan yang
tidak lain solvabilitas berbasis nilai sebenarnya dari aktiva yang
dimiliki preusan dalam keadaan operasi.
Solvabilitas perusahaan diukur dengan membandingkan aktiva di satu sisi
dengan jumlah utang-utang di sisi lain. Cara lain dikemukakan dapat
berdasarkan pada perbandingan modal sendiri sebagai kelebihan aktiva
dari utang-utang dengan jumlah total utang. Solvabilitas preusan tidak
terlupa hádala tidak meibatkan intangible asset dalam perhitungannya.
Bila jumlah utang bertambah, jumlah dari exceso value secara absolut
akan tetap. Hal tersebut, karena bertambahnya utang disertai dengan
bertambahnya aktiva. Akan tetapi dalam angka tidak absolut atau
persentasenya telah terbukti semakin kecil.
Dari karena solvabilitas perusahaan tidak lain rasio antara aktiva
dengan utang, maka solvabilitas diubah melalui dua cara. Cara pertama,
menambah aktiva tanpa menambah utang atau menambah aktiva relatif lebih
besar daripada tambahan utang. Cara yang kedua ialah mengurangi utang
tanpa mengurangi aktiva atau dengan kata lain mengurangi utang relatif
lebih besar dari berkurangnya aktiva. Cara pertama maupun cara kedua
dalam penggunannya terungkap memerlukan tambahan modal sendiri. Ini
berarti, tambahan modal sendiri pada cara pertama ditambahkan untuk
aktiva, sedangkan pada cara kedua dipergunakan untuk mengurangi utang.
Solvabilitas perusahaan dengan mudah diingat dan lama bersemayam dalam
benak dengan mengingat sepatah kalimat, "Rasio aktiva dengan utang".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar